Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Sholat Tiang Agama

Rukun islam yang kedua setelah syahadat adalah sholat. Begitu pentingnya sholat ini, sehingga dalam urutan rykun Islam, Allah SWT menepatkan di urutan kedua setelah seoatng manusia berikrar masuk islam dengan membaca dua kalimat Syahadat. Sholat merupakan jenis ibadah yang sangat kompleks. Dengan sholat seorang hamba akan berkomunikasi dengan Allah SWT. Dalam sholat terdapat bacaan yang memuji Allah SWT juga terdapat untaian do'a.  Di dalam sholat terdapat gerakan - gerakan yang jika mengikuti tata cara yang benar menurut hukum fiqih, itu sangat bermanfaat untuk kesehatan. Di dalam sholat terdapat pencerahan rohani dan jasmani. Dua-duanya akan di seimbangkan dalam sholat.Sebagaimana hadits yang artinya : “Berdirilah dan sholatlah kamu, sesungguhnya didalam sholat itu ada obat” (HR.Imam Ahmad Ibnu Majjah) Manfaat lainnya dalam sholat adalah dapat menjadi putihnya wajah / perhiasan wajah dan cahaya hati. Dalam sebuah hadist: “Sholatnya seorang laki-laki itu menjadi c

Al Qur'an dan Pancasila

Al Qur'an dan Pancasila, seolah dua bentuk yang berbeda. padahal kalau diteliti lebih mendalam lagi, sumber dari pancasila adalah Al Qur'an. Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia, bahkan dicantumkan dalan pembukaan UUD 1945. Sebagai dasar negara, Pancasila sangat universal dan bisa menaungi berbagai agama yang legal di Indonesia. Namun sebenarnya sila-sila dalam Pancasila tersebut sumbernya adalah Al Qur'an. Mari kita pelajari bersama-sama setiap sila yang ada di pancasila dengan ayat-ayat Al Qur'an : Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila ini ada dalam Al Quran surat Al Ikhlas ayat 1.  قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ Terjemahannya yaitu “Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa”. Di Indonesia setiap umatnya memeluk agama yang berbeda-beda,dan setiap umat menghormati agamanya masing-masing, tidak ada paksaan serta tidak berlaku deskriminatif antar umat beragama. Sila Kedua : Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab. Sila ini a

Dua Pusaka Manusia

Allah SWT menjadikan Agama Islam sebagai agama sepanjang zaman sejak zaman Nabi Adam AS sampai dengan Nabi Muhammad SAW. Pada setiap zaman tersebut ada Nabi dan Rosul yang tugaskan oleh Allah SWT untuk menyampaikan agama Islam. Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa a.s menggunakan bahsa Ibrani untuk kaum Bani Israil, Kitab Zabur ditunkan kepada Nabi Daud a.s dengan bahasa Qibti yang juga ditujukan untuk kaum bani Israil, Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa a.s menggunakan bahasa suryani / Ibrani juga untuk kaum bani Isroil, dan kitab terakhir adalah Kitab Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad saw untuk semua umat manusia sepanjang zaman yang mengunakan bahasa Arab. Nabi Muhammad SAW dalam sabdanya: عَنْ كَـثِـيْرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ عَنْ اَبِـيْهِ عَنْ جَدِّهِ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: تَـرَكْتُ فِـيْكُمْ اَمْرَيــْنِ لَـنْ تَضِلُّـوْا مَا تَــمَسَّكْـتُمْ بِـهِمَا: كِـتَابَ اللهِ وَ سُنَّـةَ نَـبِـيِّهِ. ابن عبد البر Dari Katsir bin Abdullah dari

Keutamaan Ilmu

Belajar itu merupakan suatu kewajiban bagi umat manusia.  اُطْلُبُوا العِلْمَ مِنَ المَهْدِ إِلى اللَّحْدِ Artinya : “Tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga liang lahat”.  Kalau dalam bahasa lainnya ada istilah "Long Life Education" atau pendidikan seumur hidup. Ilmu itu mendasari semua tingkah laku dan gerak gerik manusia selama hidup. Bahkan tindakan yang sifatnya ibadahpun harus tahu ilmunya. Jika tak tahu ilmunya, ibadah akan dilakukan secara sembarangan. Contohnya saja sholat, harus mengetahui syarat wajib dan rukun sholat, selain itu sebelum sholat ada ritual namanya wudhu, adalagi istilah bersuci dari hadats dan lain sebagainya. Belum lagi untuk mempertahankan kehidupan, manusia perlu makan, harus tahu ilmunya menanam padi, mecari ikan atau peternakan ikan belum lagi menyangkut pakaian dan lain-lannya. Allah berfirman dalam surat Al Muzadalah ayat 11 : يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوٓا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوا

Solusi dalam Kesulitan

Agama Islam selalu mengajarkan bahwa manusia itu wajib untuk selalu berusaha atau berikhtiar. Sedang usaha / ikhtiar itu sendiri ada 2 (dua) macam, yaitu ikhtiar batin dan iktiar lahir. Pertama ikhtiar batin. Dalam bahasa lain ikhtiar batin disebut juga berdo'a. Allah SWT selalu menyerukan kepada hambanya-Nya agar selalu berdo'a setiap saat dimanapun an kapanpun. Minimal pada saat sholat 5 waktu. Setiap rakaat setelah takbir, diwajibkan membaca surat Al Fatihah. Dalam surat alfatihah ayat 5 yang berbunyi : إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ Artinya : "hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan". (QS. Alfatihah : 5) Dari terjemahan ayat tersebut jelas perintah Allah SWT bahwa hanya kepada-Nya kita selalu menyembah, selalu beribadah, berbagai bentuk tingkat laku kita hanyaah untuk Allah SWT semata. Dalam kalimat selanjutnya dijelaskan hanya kepada Allah sajalah manusia itu berdo'a dan meminta pe

Makhluk Sosial

Manusia sejatinya diciptakan sebagai makhluk sosial. Manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan manusia lain. Allah SWT menciptakan manusia dari laki - laki dan perempuan, kemudian beranak pinang, sehingga bersuku-suku, dan berbangsa-bangsa, tujuannya agar mereka bisa saling menngenal dan membantu satu sama lain dalam berbagai segi kehidupan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al Qur'an surat Al HUjurat ayat 13 : يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْناكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثى وَجَعَلْناكُمْ شُعُوباً وَقَبائِلَ لِتَعارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ Artinya : “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (Qs. al-Hujurat: 1

Kemandirian Umat Islam

Kali ini saya mengambil judul "Kemandirian Umat Islam". Mungkin masyarakat di Indonesia sering melihat setiap kali ada pembangunan masjid atau musholla, pasti panitia pembangunan akan membuat palang serta ada petugas yang bertugas untuk menerima (atau meminta) infaq dan shodaqoh dari pengguna jalan. Ini mungkin sudah menjadi hal biasa bagi kita. Bahkan ada yang mengguanakan dalil bahwa dengan berbuat seperti itu, petugas telah mengetuk pintu hati orang lain agar bershodaqoh. Namun apakah prasangka itu juga menjadi hal yang sama bagi orang non muslim ? bisa ya, bisa juga tidak. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Jumu'ah Ayat 9-11 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (9) فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُون

Politik di Bungkus Agama atau Agama di Bungkus Politik

Banyak elemen masyarakat yang alergi dengan politik, bahkan tukang becak dipinggir jalanpun sempat berkata "sopo wae seng dadi, aku tetep dadi tukang becak" kalau dalam bahasa Indonesia dapat saya artikan "siapapun yang jadi pemimpin, saya tetap jadi tukang becak". Hal ini terjadi mungkin masyarakat, utamanya elemen bawah sudah sangat kecewa dengan penguasa hasil politik. Mereka menganggap politik adalah sarana untuk menimbun kekayaan pribadi dan golongan, bukan untuk mensejahterahkan rakyatnya. Bahkan lebih ironis lagi, mereka menganggap kebijakan apapun yang dikeuarkan pemimpin, akan selalu merugikan mereka. Karena hal itulah banyak masyarakat saat pesta demokrasi berlangsung, mereka seakan tidak tertarik sama sekali, walaupun sebenarnya ada harapan mereka kepada penguasa terpilih agar bisa mensejahterahkan kalangan bawah. Sebenarnya didalam agama Islam sudah diatur segala segi kehidupan manusia, bahkan diluar manusiapun Islam mengaturnya. Islam a

Haji atau Umroh

Fenomena antrian haji yang semakin hari semakin panjang menjadi permasalahan tersendiri bagi pemerintah. Yang dulunya kuota haji selalu luang, tapi semakin tahun antrian semakin lama, bahkan mencapai angka 11 sampai 29 tahun. Hal ini menujukkan sangat tinggi peminat haji Indonesia. Haji merupakan salah satu rukun Islam, sedang rukun itu sendiri harus (wajib) dilaksanakan, namun dalam kriteria haji ada tambahan "bagi yang mampu" itu artinya bagi orang Islam yang mampu dari segi fisik, biaya, dan lain-lain diharuskan menunaikan ibadah haji sesegera mungkin. Namun bagaimanakan jika antrian haji menjapai 29 tahun ??? Memang menjadi permasalah yang rumit bagi kita yang berada di Indoensia, dengan antrian haji yang begitu panjang, bisakan kita menunggu antrian tersebut??? tetapi tidak selamanya kita akan antri, adakalanya jika memang sudah panggilah Allah SWT, banyak juga yang berangkat, bagaimanapun caranya karena Allah SWT yang memudahkan jalan baginya untuk beribadah

Mabadi Khairo Ummah

Mabadi khairo ummah adalah gerakan pembentukan identitas dan karakter warga Nahdlatul 'Ulama melalui penanaman nilai - nilai yang dapat dijadikan prinsip dasar atau dengan kata lain Mabadi khairo ummah adalah prinsip dasar untuk membentuk umat terbaik. Mababadi Khairo Ummah merupakan langkah awal untuk pembentukan umat terbaik (Khairo Ummah). Hal ini diperlukan oleh keluarga besar Nahdlatul Ulama agar bisa melaksanakan kiprah NU yang Amar Ma'ruf Nahi Munka r. Kalimat Khairo Ummah diambil dari kandungan Al-Quran Surat Ali Imran ayat 110 yang berbunyi: كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ ۚ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ "Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekirany

Belajar Dari Sejarah

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ "Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya." (QS. Al-'A`raf : 34) Jika membaca ayat Al Qur'an tersebut, saya dapat diartikan bahwa suatu kaum tidak akan bertahan selamanya. Ada di mana masa pendirian atau perintisan, hingga nantinya akan ada masa kejayaan dan berakhir dengan masa kemunduran serta kehancuran kaum tersebut. Bisa di ambil contoh kejayaan masing-masing masa kejayaan periode Islam, misalnya saja pada masa setelah Rosulullah Muhammad SAW wafat. Ada masa Khulafaur Rosyidin. Yang menjadi penguasa adalah 4 sahabat Nabi Muhamnad SAW. Yaitu Abu Bakar As Shidiq, Umar bin Khottob, Usman bin Affan dan kholifah terakhir Ali bin Abi Tholib. Semua masa penguasa pada zaman Khulafaur Rosyidin memiliki masa kejayaan masing

Pendidikan Mikro dan Makro

Dalam beberapa teori pendidikan, ada yg membagi ruang lingkup pendidikan menjadi dua, yaitu mikro dan makro. Pendidikan mikro di sini diartikan ruang lingkup pendidikan yang kecil yaitu keluarga. Sedangkan dalam ruang lingkup makro adalah pendidikan dalam ruang lingkup yang lebih luas atau d luar keluarga. Bisa di katakan pendidikan dalan sekolah bahkan lebih luas yaitu masyarakat. Banyak perbedaan pendapat antara lebih penting mana antara pendidika n mikro atau makro. Ada yang berpendapat mikro lebih penting dan ada yang berpendapat makro lebih penting. Tetapi dalam kaidah Islam dikatakan bahwa dalam kandunganpun proses pendidikan sudah dilakukan, mulai dari pemilihan makanan yang halal yang akan menbentuk darah dan daging si janin sampai pada ikhtiar orang tua utamanya ibu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dalam rangka berdoa dan berikhtiar batin untuk pendidikan sang anak kelak. Setelah pendidikan mikro, pendidikan makro juga berperan penting. Saat anak mula

Tawassuth

Salah satu sikap kemasyarakatan Nahdlatul Ulama adalah Tawassuth, yaitu selalu berada di tengah - tengah atau netral dalam arti tidak memihak pada salah satu yang kiri atau yang kanan secara ekstrim kecuali untuk membela kebenaran. Sikap tawassuth ini selalui dibarengi dengan sikap I'tidal yaitu tegak lurus atau adil. Hal ini dapat dicontohkan pada Pilgub Jatim. Ada tokoh Nahdlatul Ulama yang mencalonkan diri sebagai pemimpin masyarakat. Sebagai NU secara orga nisasi DILARANG KERAS mendukung salah satu calon, tetapi secara pribadi warga NU WAJIB berpartisipasi dalam Pilgub. Karena NU bagian dari NKRI dan NU adalah penjaga NKRI. JAS HIJAU Jangan Sekali-Sekali Melupakan Jasa Alim Ulama. # 1day1nspiration # NGOPI Ngobrol Pakai Inspirasi Islami # KhazanahAswaja

Pilgub dan Kholifah

Pilgub Jatim sudah mulai memanas, jatim yang markasnya orang-orang NU sudah mulai terpecah ke calon masing-masing, memang wajar kita berbeda. Itu sudah menjadi nash kehidupan manusia, termasuk umat islam, dan warga NU khususnya. Jangankan pada jaman now, sesaat setelah Rosulullah wafat, para sahabat berselisih paham untuk menentukan siapa pemimpin pengganti Rosulullah. Sempat terjadi depat argumen yang alot dan ruwet yang pada akhirnya menghasilkan keputusan mengangkat Sayidina Abu Bakar As Shidiq sebagai pengganti Rosulullah yang kemudian di namakan Khalifah. Pelajaran yang dapat kita ambil, walaupun para sahabat berselisih paham, mereka masih memegang teguh ukhuwah islamiyah, ego dan idealisme masih bisa di redam oleh persaudaraan sesama agama Islam. Mari kita renungkan sejenak.... # NGOPI Ngobrol Pakai Inspirasi