Langsung ke konten utama

Belajar Dari Sejarah


وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
"Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya." (QS. Al-'A`raf : 34)
Jika membaca ayat Al Qur'an tersebut, saya dapat diartikan bahwa suatu kaum tidak akan bertahan selamanya. Ada di mana masa pendirian atau perintisan, hingga nantinya akan ada masa kejayaan dan berakhir dengan masa kemunduran serta kehancuran kaum tersebut.
Bisa di ambil contoh kejayaan masing-masing masa kejayaan periode Islam, misalnya saja pada masa setelah Rosulullah Muhammad SAW wafat. Ada masa Khulafaur Rosyidin. Yang menjadi penguasa adalah 4 sahabat Nabi Muhamnad SAW. Yaitu Abu Bakar As Shidiq, Umar bin Khottob, Usman bin Affan dan kholifah terakhir Ali bin Abi Tholib. Semua masa penguasa pada zaman Khulafaur Rosyidin memiliki masa kejayaan masing-masing.
Setelah Periode Khulafaur Rosyidin berakhir, maka yang menjadi penguasa adalah Dinasti Bani Umayah yang didirikan oleh Mu'awiyah bin Abi Sufyan pada tahun 41 H / 661 M sampai tahun 132 H / 750 M.
Pada masa Dinasti Bani Umayah ada 14 Khalifah yang berkuasa dan yang dianggap prestasinya paling menonjol ada 5 kholifah, yaitu Muawiyah bin Abi Sufyan (41-60 H/661-680 M), Abdul Malik bin Marwan (65-86 H/685-705 M), Al Walid bin Abdul Malik (86-96 H/705-715 M), Umar bin Abdul Aziz (99-101 H/716-720 M) dan Hisyam bin Abdul Malik (105-125 H/720-724 M). Dinasti Bani Umayah bertahan selama 90 tahun.
Setelah Dinasti Bani Umayah runtuh, maka yang menjadi penguasa adalah Dinasti Bani Abbasiyah yang didirikan oleh Abul Abbas ash Shaffah pada tahun 132 H / 759 M dan bertahan sampai tahun 656 H / 1258 M. Bani Abbasiyah berkuasa selama 5 abad dengan 37 kholifah. Ada 7 kholifah yang mencapai masa kejayaan, yaitu Al Mahdi (775-785 M), Al Hadi (775-786 M), Harun ar Rasyid (785-809 M), Al Makmun (813-833 M), Al Multasim (833-842 M), Al Wasiq (842-847 M) dan Al Mutawakkil (847-861 M).
Sebagai contoh lagi Islam di Andalusa / Spanyol masuk pada tahun 92 H / 711 M dan berakhir pada tahun 897 H / 1429 M. Di Andalusia Islam berjaya selama 7 abad. Andalusia di kuasai Islam pada masa Kholifah Al Walid melalui panglima Musa bin Nushair dan Thariq bin Ziyad. Kejayaan Islam di Andalusia sangat gemilang bahkan membawa pengarus sampai ke Eropa.
Namun bagaimanapun gemilangnya kejayaan suatu kaum, jika sudah pada saatnya maka kaum tersebut akan lenyap dengan sendirinya dengan berbagai sebab yang berlangsung. Ini sesuai dengan firman Allah pada suratAl-'A`raf ayat yang artinya "Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya."
Dapat disimpulkan bahwa Allah SAW sudah menentukan kapan, dimana, dan bagaimana kaum itu berkembang dan lenyap.
Tapi Allah SWT juga berfirman dalam surat ar Ra'd ayat 11 :
إِنَّ اللّهَ لاَ يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنْفُسِهِمْ
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” (QS.ar-Ra’d:11)
Lalu bagaimaba kejayaan Islam di Indonesia, akan bertahan sampai berapa abadkah kejayaannya ??? Hanya Allah SWT yang tahu
Wallahu A'lam Bishawab
"dan Hanya ALLAH yang Maha Mengetahui"
#1day1nspiration
#NGOPI Ngobrol Pakai Inspirasi Islami
#KhazanahAswaja

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Susunan Lengkap PBNU 2015 - 2020

Tak kenal maka tak sayang, itulah yang sering kita dengar. Sebagai seorang nahdliyin (Nahdlatul Ulama), mungkin sebagian besar tidak tahu siapa saja yang menjadi pengurus NU di pusat, atau biasa disebut dengan istilah PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) yang berpusat di Ibu Kota Negara, yaitu Jakarta. Mayoritas para nahdliyin hanya mengikuti secara ritual ibadah mengikuti ASWAJA, namun dalam hal keorganisasian agak sedikit "kurang", semoga ini dapat mengingatkan kembali nama-nama pengurus besar NU : MUSTASYAR K.H. Maemun Zubair Dr. K.H. Ahmad Mustofa Bisri K.H. Nawawi Abdul Jalil K.H. Abdul Muchit Muzadi Prof. Dr. K.H. M. Tholhah Hasan K.H. Dimyati Rois K.H. Makhtum Hannan K.H. Muhtadi Dimyathi AGH Sanusi Baco TGH Turmudzi Badruddin (NTB) K.H. Zaenuddin Djazuli K.H. Abdurrahman Musthafa (NTT) K.H. M. Anwar Manshur K.H. Habib Luthfi bin Yahya K.H. Sya’roni Ahmadi K.H. Ahmad Syatibi K.H. Syukri Unus Dr. H. M. Jusuf Kalla Prof. Dr. Chotibul Umam Prof. Dr. Tengku H. Mus

Politik di Bungkus Agama atau Agama di Bungkus Politik

Banyak elemen masyarakat yang alergi dengan politik, bahkan tukang becak dipinggir jalanpun sempat berkata "sopo wae seng dadi, aku tetep dadi tukang becak" kalau dalam bahasa Indonesia dapat saya artikan "siapapun yang jadi pemimpin, saya tetap jadi tukang becak". Hal ini terjadi mungkin masyarakat, utamanya elemen bawah sudah sangat kecewa dengan penguasa hasil politik. Mereka menganggap politik adalah sarana untuk menimbun kekayaan pribadi dan golongan, bukan untuk mensejahterahkan rakyatnya. Bahkan lebih ironis lagi, mereka menganggap kebijakan apapun yang dikeuarkan pemimpin, akan selalu merugikan mereka. Karena hal itulah banyak masyarakat saat pesta demokrasi berlangsung, mereka seakan tidak tertarik sama sekali, walaupun sebenarnya ada harapan mereka kepada penguasa terpilih agar bisa mensejahterahkan kalangan bawah. Sebenarnya didalam agama Islam sudah diatur segala segi kehidupan manusia, bahkan diluar manusiapun Islam mengaturnya. Islam a

Mabadi Khairo Ummah

Mabadi khairo ummah adalah gerakan pembentukan identitas dan karakter warga Nahdlatul 'Ulama melalui penanaman nilai - nilai yang dapat dijadikan prinsip dasar atau dengan kata lain Mabadi khairo ummah adalah prinsip dasar untuk membentuk umat terbaik. Mababadi Khairo Ummah merupakan langkah awal untuk pembentukan umat terbaik (Khairo Ummah). Hal ini diperlukan oleh keluarga besar Nahdlatul Ulama agar bisa melaksanakan kiprah NU yang Amar Ma'ruf Nahi Munka r. Kalimat Khairo Ummah diambil dari kandungan Al-Quran Surat Ali Imran ayat 110 yang berbunyi: كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ ۚ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ "Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekirany