Langsung ke konten utama

Postingan

Susunan Lengkap PBNU 2015 - 2020

Tak kenal maka tak sayang, itulah yang sering kita dengar. Sebagai seorang nahdliyin (Nahdlatul Ulama), mungkin sebagian besar tidak tahu siapa saja yang menjadi pengurus NU di pusat, atau biasa disebut dengan istilah PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) yang berpusat di Ibu Kota Negara, yaitu Jakarta. Mayoritas para nahdliyin hanya mengikuti secara ritual ibadah mengikuti ASWAJA, namun dalam hal keorganisasian agak sedikit "kurang", semoga ini dapat mengingatkan kembali nama-nama pengurus besar NU : MUSTASYAR K.H. Maemun Zubair Dr. K.H. Ahmad Mustofa Bisri K.H. Nawawi Abdul Jalil K.H. Abdul Muchit Muzadi Prof. Dr. K.H. M. Tholhah Hasan K.H. Dimyati Rois K.H. Makhtum Hannan K.H. Muhtadi Dimyathi AGH Sanusi Baco TGH Turmudzi Badruddin (NTB) K.H. Zaenuddin Djazuli K.H. Abdurrahman Musthafa (NTT) K.H. M. Anwar Manshur K.H. Habib Luthfi bin Yahya K.H. Sya’roni Ahmadi K.H. Ahmad Syatibi K.H. Syukri Unus Dr. H. M. Jusuf Kalla Prof. Dr. Chotibul Umam Prof. Dr. Tengku H. Mus
Postingan terbaru

Sholat Tiang Agama

Rukun islam yang kedua setelah syahadat adalah sholat. Begitu pentingnya sholat ini, sehingga dalam urutan rykun Islam, Allah SWT menepatkan di urutan kedua setelah seoatng manusia berikrar masuk islam dengan membaca dua kalimat Syahadat. Sholat merupakan jenis ibadah yang sangat kompleks. Dengan sholat seorang hamba akan berkomunikasi dengan Allah SWT. Dalam sholat terdapat bacaan yang memuji Allah SWT juga terdapat untaian do'a.  Di dalam sholat terdapat gerakan - gerakan yang jika mengikuti tata cara yang benar menurut hukum fiqih, itu sangat bermanfaat untuk kesehatan. Di dalam sholat terdapat pencerahan rohani dan jasmani. Dua-duanya akan di seimbangkan dalam sholat.Sebagaimana hadits yang artinya : “Berdirilah dan sholatlah kamu, sesungguhnya didalam sholat itu ada obat” (HR.Imam Ahmad Ibnu Majjah) Manfaat lainnya dalam sholat adalah dapat menjadi putihnya wajah / perhiasan wajah dan cahaya hati. Dalam sebuah hadist: “Sholatnya seorang laki-laki itu menjadi c

Al Qur'an dan Pancasila

Al Qur'an dan Pancasila, seolah dua bentuk yang berbeda. padahal kalau diteliti lebih mendalam lagi, sumber dari pancasila adalah Al Qur'an. Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia, bahkan dicantumkan dalan pembukaan UUD 1945. Sebagai dasar negara, Pancasila sangat universal dan bisa menaungi berbagai agama yang legal di Indonesia. Namun sebenarnya sila-sila dalam Pancasila tersebut sumbernya adalah Al Qur'an. Mari kita pelajari bersama-sama setiap sila yang ada di pancasila dengan ayat-ayat Al Qur'an : Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila ini ada dalam Al Quran surat Al Ikhlas ayat 1.  قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ Terjemahannya yaitu “Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa”. Di Indonesia setiap umatnya memeluk agama yang berbeda-beda,dan setiap umat menghormati agamanya masing-masing, tidak ada paksaan serta tidak berlaku deskriminatif antar umat beragama. Sila Kedua : Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab. Sila ini a

Dua Pusaka Manusia

Allah SWT menjadikan Agama Islam sebagai agama sepanjang zaman sejak zaman Nabi Adam AS sampai dengan Nabi Muhammad SAW. Pada setiap zaman tersebut ada Nabi dan Rosul yang tugaskan oleh Allah SWT untuk menyampaikan agama Islam. Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa a.s menggunakan bahsa Ibrani untuk kaum Bani Israil, Kitab Zabur ditunkan kepada Nabi Daud a.s dengan bahasa Qibti yang juga ditujukan untuk kaum bani Israil, Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa a.s menggunakan bahasa suryani / Ibrani juga untuk kaum bani Isroil, dan kitab terakhir adalah Kitab Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad saw untuk semua umat manusia sepanjang zaman yang mengunakan bahasa Arab. Nabi Muhammad SAW dalam sabdanya: عَنْ كَـثِـيْرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ عَنْ اَبِـيْهِ عَنْ جَدِّهِ رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: تَـرَكْتُ فِـيْكُمْ اَمْرَيــْنِ لَـنْ تَضِلُّـوْا مَا تَــمَسَّكْـتُمْ بِـهِمَا: كِـتَابَ اللهِ وَ سُنَّـةَ نَـبِـيِّهِ. ابن عبد البر Dari Katsir bin Abdullah dari

Keutamaan Ilmu

Belajar itu merupakan suatu kewajiban bagi umat manusia.  اُطْلُبُوا العِلْمَ مِنَ المَهْدِ إِلى اللَّحْدِ Artinya : “Tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga liang lahat”.  Kalau dalam bahasa lainnya ada istilah "Long Life Education" atau pendidikan seumur hidup. Ilmu itu mendasari semua tingkah laku dan gerak gerik manusia selama hidup. Bahkan tindakan yang sifatnya ibadahpun harus tahu ilmunya. Jika tak tahu ilmunya, ibadah akan dilakukan secara sembarangan. Contohnya saja sholat, harus mengetahui syarat wajib dan rukun sholat, selain itu sebelum sholat ada ritual namanya wudhu, adalagi istilah bersuci dari hadats dan lain sebagainya. Belum lagi untuk mempertahankan kehidupan, manusia perlu makan, harus tahu ilmunya menanam padi, mecari ikan atau peternakan ikan belum lagi menyangkut pakaian dan lain-lannya. Allah berfirman dalam surat Al Muzadalah ayat 11 : يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوٓا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوا

Solusi dalam Kesulitan

Agama Islam selalu mengajarkan bahwa manusia itu wajib untuk selalu berusaha atau berikhtiar. Sedang usaha / ikhtiar itu sendiri ada 2 (dua) macam, yaitu ikhtiar batin dan iktiar lahir. Pertama ikhtiar batin. Dalam bahasa lain ikhtiar batin disebut juga berdo'a. Allah SWT selalu menyerukan kepada hambanya-Nya agar selalu berdo'a setiap saat dimanapun an kapanpun. Minimal pada saat sholat 5 waktu. Setiap rakaat setelah takbir, diwajibkan membaca surat Al Fatihah. Dalam surat alfatihah ayat 5 yang berbunyi : إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ Artinya : "hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan". (QS. Alfatihah : 5) Dari terjemahan ayat tersebut jelas perintah Allah SWT bahwa hanya kepada-Nya kita selalu menyembah, selalu beribadah, berbagai bentuk tingkat laku kita hanyaah untuk Allah SWT semata. Dalam kalimat selanjutnya dijelaskan hanya kepada Allah sajalah manusia itu berdo'a dan meminta pe

Makhluk Sosial

Manusia sejatinya diciptakan sebagai makhluk sosial. Manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan manusia lain. Allah SWT menciptakan manusia dari laki - laki dan perempuan, kemudian beranak pinang, sehingga bersuku-suku, dan berbangsa-bangsa, tujuannya agar mereka bisa saling menngenal dan membantu satu sama lain dalam berbagai segi kehidupan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al Qur'an surat Al HUjurat ayat 13 : يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْناكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثى وَجَعَلْناكُمْ شُعُوباً وَقَبائِلَ لِتَعارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ Artinya : “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (Qs. al-Hujurat: 1