Langsung ke konten utama

Haji atau Umroh



Fenomena antrian haji yang semakin hari semakin panjang menjadi permasalahan tersendiri bagi pemerintah. Yang dulunya kuota haji selalu luang, tapi semakin tahun antrian semakin lama, bahkan mencapai angka 11 sampai 29 tahun. Hal ini menujukkan sangat tinggi peminat haji Indonesia.

Haji merupakan salah satu rukun Islam, sedang rukun itu sendiri harus (wajib) dilaksanakan, namun dalam kriteria haji ada tambahan "bagi yang mampu" itu artinya bagi orang Islam yang mampu dari segi fisik, biaya, dan lain-lain diharuskan menunaikan ibadah haji sesegera mungkin. Namun bagaimanakan jika antrian haji menjapai 29 tahun ???

Memang menjadi permasalah yang rumit bagi kita yang berada di Indoensia, dengan antrian haji yang begitu panjang, bisakan kita menunggu antrian tersebut??? tetapi tidak selamanya kita akan antri, adakalanya jika memang sudah panggilah Allah SWT, banyak juga yang berangkat, bagaimanapun caranya karena Allah SWT yang memudahkan jalan baginya untuk beribadah.

Bagi mereka yang memiliki materi lebih, ada istilahnya ONH Plus atau Haji Plus.Bisa diikuti siapa saja mereka yang mempunyai rejeki lebih. Bahkan ada istilah Haji Non Kuota, biasanya haji ini memakai Visa Ziarah atau Visa kunjungan. Jadi layaknya wisatawan, tetapi mereka yang mendapatkan visa jenis ini bisa melaksanakan ibadah Haji di Mekkah.

Namun tak semua orang memiliki rejeki berlimpah seperti itu, ada kalanya ada yang diberikan rejeki terbatas. Dengan usia yang sudah cukup berumur, mereka lebih memilih Umroh, karena umroh yang ditangani swasta bisa berangkat sewaktu - waktu dengan berbagai macam harga dan paket yang bisa di pilih, antara 20 juta hingga 40 juta rupiah.

Antara haji dan umroh ini juga juga menjadi pertanyaan tersendiri, seseorang yang belum berhaji dan sudah melaksanakan ibadah Umroh dengan alasan sudah usia lanjut dan mumpung ada rejeki. Tidak sedikit orang yang sudah mendaftar haji dengan antrian yang panjang, mereka melakasanakan ibadah umroh terlebih dahulu, namun sebelum mereka berhaji aja sudah menjemput mereka. Mungkin inilah cara Allah SWT untuk memamggil hamba-Nya agar bisa beribadah ke Baitullah dengan menyentuh ka'bah dan mencium hajar Aswad.

Patut disyukuri bagi mereka yang sudah bisa melaksanakan rukun Islam yang ke lima tersebut, namun patut disykuri juga bagi mereka yang hanya bisa melaksanakn Ibadah umroh saja. Yang patut kita perhatikan adalah yang penting sudah punya niatan yang kuat agar bisa melaksanakan Haji, selalu berdo'a dan berikhtiar agar diberi kamampuan lahir batin untuk bisa melaksanakan ibadah haji. Semua kita kembalikan kepada Allah SWT, yang memiliki kuasa segala-galanya. Allah SWT bisa memudahkan urusan hamba-Nya, asalkan hamba tersebut mau meminta dan berdoa kepada-Nya.

Semoga Allah SWT mengabulkan semua do'a-do'a kita. Amin ya robbal 'alamin.


Wallahu A'lam Bishawab
"dan Hanya ALLAH yang Maha Mengetahui"

#1day1nspiration
#NGOPI Ngobrol Pakai Inspirasi Islami
#KhazanahAswaja

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Susunan Lengkap PBNU 2015 - 2020

Tak kenal maka tak sayang, itulah yang sering kita dengar. Sebagai seorang nahdliyin (Nahdlatul Ulama), mungkin sebagian besar tidak tahu siapa saja yang menjadi pengurus NU di pusat, atau biasa disebut dengan istilah PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) yang berpusat di Ibu Kota Negara, yaitu Jakarta. Mayoritas para nahdliyin hanya mengikuti secara ritual ibadah mengikuti ASWAJA, namun dalam hal keorganisasian agak sedikit "kurang", semoga ini dapat mengingatkan kembali nama-nama pengurus besar NU : MUSTASYAR K.H. Maemun Zubair Dr. K.H. Ahmad Mustofa Bisri K.H. Nawawi Abdul Jalil K.H. Abdul Muchit Muzadi Prof. Dr. K.H. M. Tholhah Hasan K.H. Dimyati Rois K.H. Makhtum Hannan K.H. Muhtadi Dimyathi AGH Sanusi Baco TGH Turmudzi Badruddin (NTB) K.H. Zaenuddin Djazuli K.H. Abdurrahman Musthafa (NTT) K.H. M. Anwar Manshur K.H. Habib Luthfi bin Yahya K.H. Sya’roni Ahmadi K.H. Ahmad Syatibi K.H. Syukri Unus Dr. H. M. Jusuf Kalla Prof. Dr. Chotibul Umam Prof. Dr. Tengku H. Mus

Politik di Bungkus Agama atau Agama di Bungkus Politik

Banyak elemen masyarakat yang alergi dengan politik, bahkan tukang becak dipinggir jalanpun sempat berkata "sopo wae seng dadi, aku tetep dadi tukang becak" kalau dalam bahasa Indonesia dapat saya artikan "siapapun yang jadi pemimpin, saya tetap jadi tukang becak". Hal ini terjadi mungkin masyarakat, utamanya elemen bawah sudah sangat kecewa dengan penguasa hasil politik. Mereka menganggap politik adalah sarana untuk menimbun kekayaan pribadi dan golongan, bukan untuk mensejahterahkan rakyatnya. Bahkan lebih ironis lagi, mereka menganggap kebijakan apapun yang dikeuarkan pemimpin, akan selalu merugikan mereka. Karena hal itulah banyak masyarakat saat pesta demokrasi berlangsung, mereka seakan tidak tertarik sama sekali, walaupun sebenarnya ada harapan mereka kepada penguasa terpilih agar bisa mensejahterahkan kalangan bawah. Sebenarnya didalam agama Islam sudah diatur segala segi kehidupan manusia, bahkan diluar manusiapun Islam mengaturnya. Islam a

Mabadi Khairo Ummah

Mabadi khairo ummah adalah gerakan pembentukan identitas dan karakter warga Nahdlatul 'Ulama melalui penanaman nilai - nilai yang dapat dijadikan prinsip dasar atau dengan kata lain Mabadi khairo ummah adalah prinsip dasar untuk membentuk umat terbaik. Mababadi Khairo Ummah merupakan langkah awal untuk pembentukan umat terbaik (Khairo Ummah). Hal ini diperlukan oleh keluarga besar Nahdlatul Ulama agar bisa melaksanakan kiprah NU yang Amar Ma'ruf Nahi Munka r. Kalimat Khairo Ummah diambil dari kandungan Al-Quran Surat Ali Imran ayat 110 yang berbunyi: كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ ۚ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ "Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekirany